Kang Iskandar

"Bila ingin jadi pohon besar siaplah diterpa angin dan badai, jika tidak jadilah rumput yang hidup dibawah pohon besar dan selalu diinjak-injak orang".

Minggu, 25 Desember 2011

Puisi

Hanya Seorang Lelaki (Andaka Pramadya)

Aku bukan seorang lelaki yang bisa memberikan dada bidang untuk tempat bersandarnya kepalamu,
aku juga bukan lelaki yang bisa memberikan apa yang kau minta setiap saat dan aku bukan juga seorang lelaki yang bisa mengumbar sejuta kata cinta.
Aku bukan seorang lelaki yang bisa memberikan dada bidang untuk tempat bersandarnya kepalamu, Aku hanya lelaki yang tulus mencintaimu dari dalam relung hati.
Sungguh, dengarlah dalam hatimu. setiap detak jantungmu.
apakah bersuara? mengucap sepotong nama? Namaku? Ataukah tidak?
Akupun tak tahu.
Tapi sesungguhnya setiap degup jantung ini mengucap asma tuhanku ALLAH, dan disamping Ia yang kuucap aku juga mengucap namamu, Aku bukan seorang lelaki yang bisa memberikan dada bidang untuk tempat bersandarnya kepalamu, Aku seorang lelaki dan seorang pecinta wanita.
Engkau wanita dan engkau juga pemburu cinta pria-tulus.
Tapi, aku tak tahu siapakah yang kau buru? Aku? Mungkinkah?
dan sekali lagi aku mengatakan jujur, akulah lelaki,
seorang pecinta wanita yang mencintaimu, yang rela diburumu, dan ingin bersamamu walau dalam angan, Aku bukan seorang lelaki yang bisa memberikan dada bidang untuk tempat bersandarnya kepalamu, Dan akulah lelaki biasa yang selalu merasa cemburu ketika engkau bersamanya dan kau dengan semangatnya menceritakan DIA.
Memang salah, salah langkah.
Aku menjadi sahabatmu.
Mendengarkan setiap keluh kesahmu.
Walau salah, aku tetap bahagia karena dengan begitu aku bisa terus didekatmu walau hanya sebagai seorang "SAHABAT".
Tapi, disatu sisi aku terus menyesalinya.
Targetku gagal, misiku gatot.
Aku bukan seorang lelaki yang bisa memberikan dada bidang untuk tempat bersandarnya kepalamu, Semula aku ingin mencintaimu sebagai seorang PACAR,
tetapi aku masuk terlalu dalam dan kini kau menganggapku sebagai sahabat, Sahabat dan sahabat
Dan aku bukan seseorang yang lemah,
lemah menghadapi sikapmu yang selalu membuatku sakit.
Karena aku hanya seorang lelaki yang tak bisa berucap dikala mata kita saling memandang.
Untuk CINTA-ku yang tak berbalas
dan untuk buai lembut angin malam ini,
sampaikanlah..

0 komentar:

Posting Komentar